TINDAK PIDANA PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
Keywords:
Criminal Act, Environmental Destruction, Islamic LawAbstract
The environment functions as a dynamic living system replete with diverse natural resources essential for sustaining all forms of life. The collective obligation to safeguard this environment stems from the anticipation of enduring advantages. Environmental degradation, conversely, represents a condemnable transgression, inflicting severe detriment upon the vitality of organisms inhabiting our planet's surface. This research endeavors to elucidate the ramifications of environmental degradation while considering Islamic legal viewpoints on the matter. Employing qualitative research techniques within a normative framework, this study references various scholarly works, encompassing books, journals, and scientific manuscripts. The study's findings can be summarized as follows: firstly, environmental degradation yields consequences such as soil infertility, dwindling water reservoirs, loss of biodiversity, and the resultant occurrences of floods, landslides, and global warming. Secondly, from an Islamic jurisprudential perspective, environmental degradation qualifies as a criminal act. Within Islamic law, wrongdoing, or "jarimah," pertains to actions, either active or passive, capable of undermining societal order, personal beliefs, individual livelihoods, property rights, and honor. Environmental degradation contravenes the law, leading to punitive measures aimed at deterrence. It is worth noting that environmental destruction lacks explicit legal provisions (nash) but falls into the category of "jarimah ta’zir," allowing discretionary penalties to be imposed.
Downloads
References
Aminullah, A. (2012). Analisis Dampak Penambangan Emas Rakyat Di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi. Jember: Ahmad Aminullah, Analisis Dampak Penambangan Emas Rakyat Di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Ba Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Jember.
Audah, A. Q. (2007). Ensiklopedia Hukum Pidana Islam III. Bogor: PT Karisma Ilmu.
Audina, S. (2018). Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Illegal Logging Di Indonesia,. Logika.
Barus, R. M. (2015). Pertanggung Jawaban Pidana Illegal Logging (Pembalakan Liar) Sebagai Kejahatan Kehutanan Berdasarkan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan Dan Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 Tentang P3H. Jurnal Hukum.
Darsi Darsi, H. H. ( 2018). Ta’zir Dalam Perspektif Fiqh Jinayat. Jurnal Kajian Ilmu Hukum .
Eleanora, F. N. (2021). Tindak Pidana Illegal Logging Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengolahan Lingkungan Hidup). Jurnal Hukum.
HS, H. S. (2014). Hukum Pertambangan Di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ijtima’ tentang, Penebangan Liar Dan Pertambangan Tanpa Izin. (t.thn.). Diambil kembali dari http://www, dephut.go.id/index.php/news/details/2645
Indonesia, K. H. (2017). Pemanasan Global, Skema Global dan Implikasi Bagi Indonesia,. Jakarta.
Irfan, M. N. (2016). Hukum Pidana Islam. Jakarta: Offset.
Khairunnisak. (2018). Penerapan Konsep Hukuman Ta’zir Dalam Perspektif Maqashid Syariah (Studi Kasus Penegakan Hukum Pada Masa Syekh Abdul Wahab Rokan Di Babussalam),. Medan: UIN Sumatera Utara.
Ma’munah, N. S. (2017). Pencemaran Nama Baik Melalui Media Sosial Perspektif Hukum Islam. Jurnal Hukum Pidana Islam.
Maya Yunus, M. M. (2019). Pengembangan Program Peduli Lingkungan Hidup (Green School) Pada SMP Islam Plus Baitul MAAL, Jurnal Tahdzibi. Jurnal Tahdzibi.
Muhammad Ansori, M. S. (2021). Analisis Yuridis Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Korporasi Atas Pengrusakan Hutan . Jurnal Rectum.
R, S. (1974). Hutan dan Kehutanan Dalam Tiga Jaman. Jakarta: Perum Perhutani.
RI, P. K. (2017). Dampak Penebangan Hutan Secara Liar Terhadap Lingkungan. Jakarta. Diambil kembali dari Https://Pusatkrisis.Kemkes.Go.Id
Rondo, P. A. (2022). Kewenangan Pemerintah Terhadap Lingkungan Hidup Dalam Kasus Illegal Logging Di Indonesia . Jurnal Syntax Transformation.
Sahatapy, J. ( 2005). Hukum Pidana. Yogyakarta: Liberty.
Salat, M. (2012). Upaya Penanggulangan Illegal Logging Melalui Hukum Adat Ditinjau Dari Perspektif Pluralis. Masalah-Masalah Hukum.
Sihadi Darmo Wihardjo, H. R. (2021). Pendidikan Lingkungan Hidup. Pekalongan: NEM.
Soeikromo, D. (2017). Ketentuan Hukum Pidana Terhadap Praktik Illegal Logging dan Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Di Indonesia. Deasy Soeikromo, Ketentuan Hukum Pidana Terhadap Praktik Illegal Logging dan Upaya PelestarianJurnal Hukum Usrat .
Sri Mela Dondo, B. K. (2021). Dampak Sosial Pengelolaan Tambang Emas Di Desa Bakan Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal Administrasi Publik.
Syahriansyah. (2015). Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Illegal Logging Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam. Kalimantan Selatan: UIN Antarsari Banjarmasin.
Syarbaini, A. (2019). Ta’zir Dalam Hukum Pidana Islam. Jurnal Ius Civile.
Syarifah Rahmatillah, T. H. (2018). Penyalahgunaan Pengelolaan Pertambangan Terhadap Pertambangan Terhadap Kerusakan Lingkungan Hidup Di Kecamatan Kluet Tengah. Legitimasi.
Tim. (2009). Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Jakarta.
Tim. (t.thn.). Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 . Indonesia.
WALHI. (2018). Catatan Akhir Tahun WALHI Aceh Tahun 2018.
Yudianto, O. (2012). Eksistensi Pidana Penjara Dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif. Jurnal Ilmu Hukum.
Yusnan, K. (2017). Hukum Penambangan Emas Di Dasa (Daerah Aliran Sungai) Menurut Fatwa MUI Nomor 22 / 2011 Dan Undang-Undang Nomor 32/2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Medan: UIN Sumatera Utara.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2023 Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal KALAM use licence CC-BY-SA or an equivalent license as the optimal license for the publication, distribution, use, and reuse of scholarly work.
This license permits anyone to compose, repair, and make derivative creation even for commercial purposes, as long as they include the creation of credit and license derivative under similar conditions.
in the development process JurnalKALAM recognizes that free access is better than paid access. therefore education journals provide open access to all the parties to broaden and deepen knowledge adequately through existing articles in this journal.

Jurnal KALAM is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


